Moringa oleifera atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama "Kelor", dimana sebagian orang di indonesia dan umumnya didunia ini bahwa tumbuhan kelr atau moringa oliefera ini selalu dikaitkan dengan hal-hal yang mistik atau gaib. Yang pasti hal seperti itu belum 100% tingkat kebenarannya. Tumbuhan kelor ini bila dikaji secara mendalam secara science dan teknologi sangat banyak manfaatnya, terutama untuk kesehatan.
Secara ilmu biologi, bahwa tumbuhan mempunyai silsilahnya dimana tumbuhan kelor ini silsilahnya adalah sebagai berikut:
Secara ilmu biologi, bahwa tumbuhan mempunyai silsilahnya dimana tumbuhan kelor ini silsilahnya adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida Ordo : Brassicales
Famili : Moringaceae Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera
MORFOLOGI Moringa oleifera (Kelor)
Pohon bengkok, tinggi 3-10 m, dengan tajuk yang tidak rapat; poros daun beruas, dengan kelenjar yang berbentuk garis lurus; sirip dari orde pertama 8-10 pasang. Anak daun bertangkai, , sisi bawah hijau pucat,. biji bentuk bola, bersayap 3
Daun bersirip tak sempurna, kecil, berbentuk telur, sebesar ujung jari. Helaian anak daun berwarna hijau sampai hijau kecoklatan, bentuk bundar telur atau bundar telur terbalik, panjang 1 cm sampai 3 cm, lebar 4 mm sampai 1 cm, ujung daun tumpul, pangkal daun membulat, tepi daun rata. Tangkai daun 1 mm sampai 3 mm.
Biji berbau minyak “behen” atau “ben”. Bersegi tiga, bersayap 3, seperti selaput, dlam bentuk sisir dengan paruk yang menajam(klentang).
Bunga putih besar, terkumpul dalam pucuk lembaga di bagian ketiak.
Kulit akar berasa dan berbau tajam dan pedas, dari dalam berwarna kuning pucat, bergaris halus, tetapi terang dan melintang. Tidak keras, bentuk tidak beraturan, permukaan luar kulit agak licin, permukaan dalam agak berserabut, bagian kayu warna cokelat muda, atau krem berserabut, sebagian besar terpisah.
ANATOMI Moringa oleifera folium
Pada penampang melintang melalui tulang daun terlihat epidermis atas tersusun atas 1 lapis sel berbentuk 4 persegi panjang, tidak terdapat stomata. epidermis atas tersusun atas 1 lapis sel berbentuk 4 peregi panjang, terdapat stomata, rambut penutup tersusun atas 1 sampai 2 sel, jarang. mesofil meliputi jaringan palisade tersusun atas 1 lapis sel, jaringan bunga karang tersusun atas beberapa lapis sel, bentuk tidak beraturan, hablur kalsium oksalat berbentuk roset; berkas pembuluh memiliki tipe kolateral. pada sayatan paradermar terlihat bahwa epidermis atas berbentuk poligonal, dinding samping berombak; epidermis bawah memiliki bentuk yang tidak beraturan, dinding asmping berombak, stomata bertipe anomositik.
Serbuk berwarna hijau muda. yang menjadi pengenal adalah rambut penutup yang terdiri dari 1 sampai 2 sel, jarang ada; bagian epidermis atas, bagian epiderms bawah dengan stomata tipe anomositik, hablur kalsium oksalat berbentuk roset; bagian berkas pembuluh dengan penebalan tangga an spiral.
ANATOMI Moringa oleifera Radix
Pada penampang melintang akar telihat jaringan gabus yang tersusun atas beberapa lapis sel gabus berbentuk segi empat agak beraturan, parenkim korteks dengan sel berdinding tipis, berisi butir pati tunggal atau berkelompok, bentuk bundar panjang, dinding sel tebal, saluran noktah bercabang, di bagian dalam korteks terdapat kelompok serabut sklerenkim yang memiliki dining tipis, bentuk poligonal dan lumen lebar, berkas pembuluh tersusun atas trakea dan trakeida, jari-jari empulur tersusun dari 1 sampai 3 sel yang bernoktah.
Serbuk. warna kuning kecoklatan. bagian pengenal adalah serabut sklerenkim berdinding tipis, ujung agak tumpul dan lumen lebar, sel batu dengan lumen bercabang, bagian parenkim korteks butir pati tunggal atau majemuk, hilus konsentrik, bagian berkas pembuluh dengan penebalan jala.
Zat yang terkandung
Biji : minyak “behen”
Akar (kulitnya) : minyak terbang, berbau tidak enak, rasanya seperti lada.
Dalam beberapa sel : myrosine, emulsine. Berbagai bagian dari tumbuhan alkaloida (pahit, tidak beracun)
*Tumbuhan ini pertama kali ditemukan di India
0Awesome Comments!